Sekilas cerita

,

Sebuah awal yang takkan pernah terlupakan, masih teringat dengan jelas pertama kali melakukan pendakian gunung di akhir tahun 2003. Pendakian pertama kali ke gunung merbabu dan menjadi sebuah hobi yang berbeda dengan teman-teman yang lain. Dengan bermodalkan “TEKAD”, sebuah tekad keingintahuan keindahan alam dari puncak gunung.

Pertama kali saya melakukan pendakian sangatlah nekad. Bermodalkan kesepakatan bertiga, kami yang masih sekolah agar sampai di basecamp sebelum hari gelap dan seorang teman kami akan menyusul berikutnya di basecamp karena harus menunggu waktu pulang kerja. Menurutku itu adalah pendakian nekad yang kami lakukan, hanya dengan berseragamkan sekolah dan berbekal buku pelajaran kami melakukan pendakian.

Perjalanan sangat terasa berat ketika memasuki waktu maghrib dan berada di bawah hutan pinus sebelum pos retribusi TNG Merbabu. Tanpa menggunakan lampu dan pendaki lainnya, kami berdua terus berjalan menuju basecamp. Kami menyebutnya perjalanan ini menggunakan Moto Maling (mata pencuri). Untungnya teman kami yang membawa perbekalan bisa sampai di basecamp, maklum lah, ketika itu bis dari terminal Magelang tujuan Kopeng hanya sampai jam 5 sore.

Perbekalan seadanya saja memjadi modal pendakian kami. Satu senter untuk bertiga, manci, lilin dan kapur (untuk kompor), dan satu matras menjadi bekal kami bertiga. Sungguh indah berada di puncak gunung seolah-olah kita berada di atas awan dan betapa sangat kecilnya keberadaan kita di bumi ini.

Setiap melakukan pendakian, dari setiap pendaki memiliki ritual masing-masing ketika mereka dapat mencapai puncak gunung yang didaki. Seperti saya yang selalu duduk menghadap ke pemandangan yang bagi saya merupakan spot paling bagus di puncak. Dari pendakian saya yang lain, saya melihat ada teman yang melakukan sujud syukur, berjabat tangan dan saling mengucapkan selamat kepada teman yang lain.



Saran:
Bagi Anda yang sudah menonton film "5 cm" kemudian merasa ingin melakukan pendakian seperti yang ada di film tersebut, sebaiknya anda menonton film "Pencarian Terakhir". Sebuah film yang sebaiknya diperhatikan secara seksama sebelum melakukan pendakian. Banyak pesan yang di sampaikan di film ini untuk melakukan pendakian dibandingkan film "5 cm".

Jeram Sungai Elo

,

Berdasarkan info yang kami peroleh, bahwa jeram di Sungai Elo memiliki Grade I-III+. (http://arungjerammagelang.co.id/) 

Ini adalah pengalaman kami yang pertama, berawal dari ajakan teman untuk sekedar menemani dalam kegiatan outbond. Kami menikmati perjalanan arum jeram yang cukup menegangkan. Berangkat dari lokasi titik akhir cuaca sudah gelap dan mulai hujan. Tepat mobil yang mengantar kami beranjak dari lokasi hujan menjadi deras, perjalanan di jalan raya juga cukup mengerikan. banyak sepeda motor yang memilih minggir dari pada melanjutkan perjalanan dengan curah hujan yang cukup lebat. Jalanan pun tergenang air hampir 30 cm karena derasnya hujan saat itu.

Kami sempat berpikir, "kalo di jalan aja kea gini derasnya, gimana yang ada di kali?". Perjalanan tetap dilanjutkan. Hujan deras menemani kami dan arus sungai yang deras menunggu kami terjun ke kali.

Wow, keren. emang maen kea gini asyiknya kalo hujan deras kea gini. 
beberapa kejadian seperti terjatuhdari perahu dan terhambat di air buangan dari jalan raya yang masuk ke sungai di bawah jembatan Blondo memang kesang yang menegangkan. Sisi kanan dan kiri sungai terdapai dua air terjun yang lumayan besar. Perahu kami pun terjebak di salah satunya. kesulitan mengeluarkan dari arus air terjun merupakan tantangan.

Pokoknya ngebut!!! perahu yang di depan kami cukup jauh pun terkejar. Hoho. Maklum lah, karena kami membawa 2 pemandu sekaligus. 

Berikut ini adalah dokumentasi kami pada tanggal 13 januari 2013.













































Perjalanan

,

Sebelum melakukan perjalanan, baik itu di alam terbuka maupun beraktifitas sehari-hari, sebaiknya lakukan persiapan seperlunya. Berikut ini kami akan sedikit share persiapan untuk melakukan pendakian :

Pendakian sebaiknya dilakukan lebih dari 1 orang. 

Perbekalan

,

Setiap kita akan melakukan bepergian, sudah tentu kita akan melakukan persiapan mengenai barang apa saja yang akan kita bawa dan nantinya dapat membantu kita dalam perjalanan. Pemilihan barang sangat diperlukan untuk meminimalisir perbekalan yang berlebihan, sehingga dapat meringankan beban perbekalan saat perjalanan.

Matras
Plastik
Mantol
P3K dan obat pribadi
Korek api
Logistik dan Irigasi
Penerangan

Mendirikan tenda

,

Tenda merupakan salah satu bagian terpenting dalam berkemah (camping). Di dalam pendakian, tenda adalah rumah bagi kita. Sebelum mendirikan tenda, setiap pendaki harus memahami cara mendirikan tenda yang baik dan memahami berbagai faktor yang ada di alam. Pemahaman yang dimiliki sebelum mendirikan tenda ini nantinya akan memberikan keamanan, kenyamanan dan keselamatan bagi tenda itu sendiri serta orang yang di dalam tenda.

1. Perhatikan lokasi
sebelum mendirikan tentu perlu diperhatikan lahan yang akan kita pakai. Sebaiknya cari lahan yang datar, tidak terlalu banyak krikil dan akar pohon. 

2. Perhatikan arah angin (tiupan angin)
saat mendirikan tenda arah angin perlu diperhitungkan, karena jika tenda menghadap arah angin maka tenda akan masuk angin dan membuat penghuninya kedinginan.

3. Hindari mendirikan tenda dijalur pendakian
"ora ilok", itulah ungkapan orang jawa. Tentu saja dengan memaksakan untuk mendirikan tenda di jalur pendakian akan menghambat pendaki lainnya dengan jalur yang sama. 

4. Jangan dirikan tenda di dekat sungai
Meski dengan alasan lebih dekat dengan sumber air, tetapi mendirikan tenda di dekat sungai kurang baik. Karena ketika hujan akan rawan dari luapan air dan sungai merupakan sumber air untuk binatang untuk minum.

5. Berilah alas
setelah tenda berdiri, sebaiknya beri alas seperti dedaunan, flysheet, terpal, atau matras sebagai upaya untuk mengurangi suhu dingin dari tanah dan uap air dari tanah agar tenda tidak basah.

6. Tambahkan pasak
tambahkan pasak sebagai penguat tenda dari terpaan angin dan tidak bergeser. Gunakan pasak si setiap sisi tenda, jika perlu pasang juga pada tali-tali bahu tenda.

jangan memaksa keadaan

Saran penting dan perlu diingat! Jangan sekali-kali meninggalkan tenda dalam keadaan kosong. Selain itu, jangan meninggalkan barang bawaan ditempat umum. Karena pernah terjadi kehilangan ketika tenda ditinggal ke puncak tanpa ada penghuni atau tanpa adanya orang di tenda.


melihat tutorial

Cara Packing

,

Sebuah perjalanan yang menggunakan Tas Carrier atau biasa disebut dengan Tas Gunung, sebaiknya dipersiapkan dengan baik dan para pendaki menyebutnya Packing. Jika isi tas tidak di-packing dengan benar, maka bisa berakibat fatal. Packing yang tidak benar memungkinkan terjadinya kecelakaan ataupun cidera pungung. Oleh karena itu, bagi Anda yang mungkin belum sadar akan pentingnya sebuah Packing bagi keselamatan dalam melakukan perjalanan, di sini akan kami berikan beberapa tips untuk melakukan packing.

1. Gunakan MATRAS sebagai frame tambahan. Biasanya para pendaki yang belum sadar akan pentingnya packing akan membawa matras di luar tas, baik di gantung di pinggir, dijinjing atau pun di atas tas gunung. Sebaiknya letakkan matras tersebut dengan posisi melingkar di dalam tas agar tas terlihat lebih rapi dan barang bawaan tidak berantakan di dalam tas. 

2. Bungkus dengan PLASTIK. Sebelum semua barang bawaan masuk ke dalam tas, sebaiknya semua barang dibungkus dengan plastik agar barang bawaan kita selamat dari air hujan saat kita kehujanan di tengah perjalanan. Apabila merasa terlalu ribet dengan membungkus satu persatu barang bawaan kita, kita bisa mencari Trash Bag besar dan masukkan ke dalam tas sebagai pelapis tas gunung di bagian dalamnya. Mungkin tas sudah terlindungi dengan Cover Bag, tetapi jika intensitas hujan tinggi (deras) bisa saja air hujan masuk dan membuat semua barang bawaan kita basah. 

3. PRIORITAS-kan barang bawaan atau sesuaikan dengan tingkat kebutuhan. Dalam memprioritaskan barang bawaan yang akan masuk ke dalam tas, sebaiknya perhatikan intensitas kebutuhannya, misal : 1) bagian bawah : sleeping bag, pakaian ganti, 2) bagian tengah : logistik, air mineral, 3) bagian atas : mantol, p3k.

4. Barang paling BERAT berada di bagian atas. Air mineral termasuk dalam barang berat dan barang yang sewaktu-waktu bisa diambil dengan mudah, jadi air mineral jangan ditempatkan di paling bawah, minimal di tengah. Dengan tas yang memiliki berat di bagian bawah, tubuh anda akan cepat merasa lelah. Hal ini berhubungan dengan titik berat tubuh atau gaya gravitasi.

5. Ke-SEIMBANG tas. Seperti pada poin 4, hal ini sangat berpengaruh pada stamina anda saat melakukan perjalanan nantinya.

6. Jangan ada RUANG KOSONG
Banyaknya barang bawaan dan dengan terbatasnya ruang di dalam tas, maka perlu penataan lebih lanjut tentang rongga-rongga dari barang bawaan kita. Contoh : Misting dapat kita isi dengan peralatan makan lainnya (gelas, sendok, garpu, pisau makan), logistik (mie, minuman sachet, roti) atau bisa kita isi dengan kompor gas lapangan.

Dengan memperhatikan cara packing tas gunung, maka kita sudah mengurangi resiko terjadi kejadian yang tidak kita inginkan selama perjalanan. Ketika kita melakukan perjalanan terutama mendaki, jangan pernah menyepelekan hal-hal sekecil apapun. Alam bisa menjadi sahabat yang baik, tetapi juga bisa menjadi sahabat yang buruk bagi kita sewaktu-waktu.

Tas Gunung (Tas Carrier)

,

     Tas carrier merupakan sebuah tas yang dibuat dengan teknologi khusus untuk memudahkan membawa bawaan yang dimau sesuai kebutuhan pemakai. Tas carrier biasanya digunakan untuk mengangkat benda berat hingga 10 kg di waktu yang lama, dengan mengandalkan berat yang sebagian besar dari badan mereka, memakai kekuatan pinggul dan meninggalkan kekuatan bahu untuk menstabilkan muatan, dikarenakan pinggul lebih kuat dari bahu, dan menambah keseimbangan.

    Kapasitas dari Tas Carrier biasanya ditentukan dengan ukuran liter mulai 40 liter, 50 liter, 60 liter, 70 liter, 80 liter,  100 liter, dan 100+ liter 

Gambar Tas Carrier Avtech Eiger kapasitas 60- 70 liter

Gambar Tas Carrier Gravel Sangkareang kapasitas 60 liter

Daftar Harga Sewa 

Tenda

,

     Tenda merupakan suatu alat yang didesain khusus sebagai penggati rumah saat melakukan kegiatan di luar rumah. Terdapat berbagai jenis tenda, seperti : Tenda Doom, Tenda Bivak, Tenda Pleton, Tenda Rotary, Tenda Pramuka, dll.
Tenda Doom biasa dipergunakan oleh kalangan Hikers atau bisa kita sebut para Pecinta Alam, khususnya di Indonesia. Tenda Doom didesain khusus agar dapat dibawa dengan mudah dan ringan serta tidak membutuhkan ruang yang luas untuk mendirikannya. Bahan tenda terbuat dari Parachut Nylon dan rangka tenda terbuat dari fiber yang kuat. Ada tenda doom yang ditambah cover tenda atau Flysheet

****
Gambar Tenda Doom kapasitas 2 orang

Gambar Tenda Doom Bestway kapasitas 4 orang

Gambar Tenda Doom Rei kapasitas 6 orang


Daftar Harga Sewa

Sleeping Bag

,

     Sleeping Bag atau biasa disebut dengan "SB", merupakan sebuah perlengkapan yang secara khusus di desain sebagai selimut sehingga bisa menghangatkan tubuh dari udara dingin.


Gambar Sleeping Bag 

Daftar Harga Sewa

Misting

,

     Misting atau biasa disebut dengan "nesting", Misting merupakan sebuah peralatan memasak di lapangan, biasanya terbuat dari almunimium sehingga ringan dibawa dan didesain khusus untuk mudah di bawa. Selain itu, 1 set misting terdiri dari 3 unit yang biasa digunakan untuk memasak dan pengganti piring.

Misting TNI atau Polri